Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas DI Selat Malaka 

Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas DI Selat Malaka  - Kali ini saya akan menceritakan perjalan saya bersama empat orang kawan yang super nekat, gimana ga nekat, perencanaan kami kurang dari 24 jam. Tapi karena kami yang sudah terbiasa dengan hal – hal yang mendadak, jadi alhamdullilah semuanya lancar sampai tujuan dan dapat kembali ke rumah tercinta.


Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas DI Selat Malaka (Meninjau Laut Dari Balik Bebatuan)



Lokasi yang akan kami kunjungi adalah dua buah pulau yang letaknya hampir diluar dari garis teritorial dari Indonesia (sudah terbayang bukan ombaknya seperti apa nanti waktu berlayar?).  Nama kedua pulai ini adalah pulau Pandang dan pulau Salah Nama. Kalau selintas saya lihat informasi dan foto – fotonya di sosial media,  sepertinya sih menyenangkan. Nah, hal itu pula yang menjadi alasan kami kenapa tidak menolak rencana dadakan kali ini.

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas DI Selat Malaka  


Sebelumnya, kalian bisa lihat di map dunia atau google map, sebenarnya pulau ini sudah jauh di luar  pulau Sumatra dan lokasinya memang sudah masuk lingkaran selat Malaka. Jika kalian tertarik untuk mengunjungi pulau ini, perjalanan dapat ditempuh melalui Pelabuhan Tanjung Tiram, Kota Batubara. Waktu tempuh menuju pulau tersebut  memakan waktu 2,5 – 3 jam dari Medan. Saya sarankan jika kalian berencana pergi kemari, lebih baik berangkat pada malam hari agar bisa naik perahu lebih pagi. Kenapa begitu? Karena, siapa sih yang tidak suka menyaksikan pemandangan sunrise yang sangat cantik, saya yakin semua pembaca pasti menyukai pemandangan tersebut . Sepanjang kami mengarungi lautan, mata kami disuguhi dengan pemandangan sunrise yang luar biasa indahnya. Very recommended deh pokoknya! (Two thumbs up)

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka  

Pada pukul 9 malam dengan persiapan yang seadaanya, saya berangkat dari Medan menuju Pakam untuk berkumpul di rumah Faqih (salah satu rekan perjalanan kali ini). Sebelumnya saya mengisi perut terlebih dahulu. Kebetulan di Pakam ada nasi goreng favorit saya, yaitu 'nasi goreng ulek'. Saya berangkat menggunakan sepeda motor, karena selain anti macet, motor ini bisa sedikit menghemat biaya bensin menurut saya.  Setelah seluruh rekan perjalanan berkumpul semua, kami langsung melakukan perjalanan menuju pelabuhan Tanjung Tiram, namun di tengah perjalanan kami bertemu dengan rombongan yang akan melakukan perjalanan ke lokasi yang sama, sehingga perjalanan kami malam itu tidak begitu sepi alias menjadi ramean.
Pada jam 1 dini hari, kami yang tidak begitu paham lokasi disana memutuskan untuk bergabung bersama rombongan tersebut (kalau tidak salah jumalahnya 40-50 orang). Namun ternyata, mereka singgah terlebih dahulu di sebuah penginapan yang tidak jauh dari pelabuhan Tanjung Tiram untuk beristirahat. Rencana awal kami sebelumnya adalah beristirahat di sebuah mesjid, namun kami yang mengikuti rombongan tersebut akhirnya mutuskan untuk stay di penginapan tersebut dan kami mendapatkan posisi tidur tepat dekat pintu kamar mandi, karena sekian puluh orang yang di tumpuk dalam satu rumah. (ya gimana lagi namanya juga gratisan haha. Thx)

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (Find your way)

Baru saja saya memejamkan mata, tiba – tiba salah satu dari rombongan mereka membangunkan kami semua, dan memberitahukan bahwa perjalanan dimulai lagi. Saat melihat jam,  ternyata waktu menunjukkan pukul 04.00 WIB. Perjalanan dilanjutkan pada dini hari agar kami dapat melihat sunrise, yang merupakan to do list pertama kami sejak awal. Kami bangun dan mengambil air wudhu lalu solat (ibadah tetap nomor satu ya guys). Setelah persiapan selesai,  berangkatlah lami ke pelabuhan yang jarakanya hanya 20 menit dari penginapan.

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (Langit Malam)
Setiba di pelabuhan dengan suasana yang masih gelap, rombongan mereka langsung menuju suati perahu. Kami sempat bingung pada awalnya untuk memilih menaiki perahu yang mana . Setelah bertanya – tanya, untuk menuju ke pulau tersebut kita harus menyewa perahu satu hari yang range harganya bervariasi dimulai dari Rp. 1.5 – 3 jutaan, tergantung jenis perahu yang akan kita pilih. Kaget, pastilahhh karena dompet kami tidak begitu memadai saat itu, jadi kami mencoba untuk melobi ketua rombongan sebelah, dan al hasil kami pun masuk ke rombongan mereka (tapi ya tetap saja kami harus bayar iuran juga). Waktu itu kami di kenakan biaya Rp. 190.000 per orang untuk mengunjungi pulau Pandang dan pulau Salah Nama dan makan 2x. Kami pikir lumayanlah, dari 
pada harus menyewa perahu eksekutif dengan harga yang "bukan Mahasiswa sekali" .
Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (tumpukan Pencari Suaka)
Tujuan kami yang pertama adalah berlayar ke pulau Pandang dahulu.  Di perahu ini kami sudah seperti para pencari suaka, mungkin karena masih ngantuk dan perjalanan menuju pulaunya juga hampir memakan waktu 1-2 jam. Jadi orang – orang memanfaatkanwaktunya dengan tidur sambil selonjoran, jadi kebayangkan tumpuk – tumpukan di perahu ini. Ombak yang begitu besar hampir membuat kami tidak begitu yakin akan keselamatan, tapi disamping kekhawatiran tersebut, rasa penasaran saya atas sunrise lebih tinggi sehingga saya memutuskan untuk tetap terjaga.
Untuk yang sering mabok laut atau motion sickness, saya sarankan bawa obat – obatan dari rumah agar tidak muntah, karena ombak disini lumayan juga buat mengocok tubuh kita jadi oyong. Tapi beruntung kami sudah siap sedia berbagai obat di P3K, termasuk untuk anti muntahnya kami sudah menyediakan Ondansentron tablet, jadi apabila sewaktu-waktu kumat kami tinggal buka saja kotak P3K tersebut.

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (Enjoy your life)
Tapi untuk menghilangkan rasa bete, akan beruntung sekali bisa melihat 'ikan indosiar' kalau kami sebut, karena ikan – ikan tampak melompat2 seolah berterbangan, lalu sekumpulan burung yang terkadang melakukan atraksi saat menangkap ikan, dan yang pastinya sunrise saat itu luar biasa indahnya. Ada benarnya juga kami berangkat pagi yaitu untuk memcegah sengatan sinar matahari di siang hari.

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka 
Setelah melewati berbagai keindahan dan rintangan, akhirnya kami sampai juga di bibir pantai dan harus berpindah menaiki perahu kecil untuk dapat mendarat di pulau Pandang. Saat menjejakan kaki pertama kali di pulau ini sungguh nikmat rasanya ( selama setahun saya di Medan belum pernah saya menemukan laut yang warnanya jernih) dan inilah pelepas rasa kangen saya akan pemandangan yang benar – benar asri.
Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (Help i need somebody, Help!)
Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka 
Airnya jernih dan pastinya berasa asin. Di pulau Pandang ini sangat banyak sekali hamparan bebatuan yang bermacam – macam bentuk yang bisa kalian gunakan untuk spot foto (tapi tetap berhati-hati ya). Nah, kalau para pembaca menemukan laut jernih terhampar di hadapan kalian, pasti kalia ingim Snorkling kan? Tidak usah khawatir! disini sudah tersedia fasilitas untuk bersnorkling ria dan tak perlu ragu karena dasar lautnya sangat cantik disertai banyak  ikan – ikan yang dapat kita lihat di dasar laut.

Jika kalian masih betah di pulau ini, jangan khawatir karena banyak sekali penginapan di Pulau Pandang ini dengan spot – spot yang bagus menurut saya. Jika ingin melihat keseluruhan pulau ini, kalian juga bisa mengunjungi Mercusuar yang tingginya 20 meter, . di puncak mercusuar kalian dapat memilih destinasi selanjutnya, karena dari sini semua pemandangan bisa terlihat.

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (Menuju puncak Mercusuar)
Untuk yang hobi mengambil foto dengan gaya Landscape, mungkin tempat ini bisa menjadi salah satu pilihan yang menarik. Oh iya, bagi yang hobi memancing juga jangan lupa bawa perlatan pancing dari rumah ya, karena kalian bisa di ajak oleh para nelayan ke spot – spot yang memungkinkan untuk mendapatkan ikan. Lebih mantab lagi kalo setelah mancing kita bakar – bakaran disini.
Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (Piknik )
Menariknya pulau Pandang ini hampir banyak batu di bibir pantai, dengan bermacam bentuk, ada batu yang sangat besar, sekilas mungkin kaya fosil dinosaurus ya, tapi asli ini unik banget. Ada yang lebih sakral lagi, di puncak bukit kedua tepat di hadapan bukit mercusuar dibangun, ada sebuah batu yang konon katanya keramat, bagaimana tidak, kalian akan melihat keunikan bentuknya. Batu tersebut terbelah dengan rapi, dan diantara belahan batu ini terdapat seperti dupa, entah apa tujuannya tapi kita wajib menghormatinya.

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (If we different)
Kami juga disini melakukan piknik ria dan bersantai dulu, karena kami akan berangkat lagi ke pulau yang selanjutnya pada pukul 14,00 WIB, jadi masih ada waktu kurang lebih 3 jam untuk menikmati  suasananya. Setelah puas kesana kemari, kami tidur sebentar sambil menikmati hembusan angin laut dan gemuruh suara ombak. ahh..
Kenikmatan bersantai sampai – sampai waktu sudah menunjukan pukul 13.30 WIB,  kami lanjut prepare untuk mengunjungi pulau berikutnya. Namanya adalah  pulau Salah Nama, entah kenapa pulau ini di namakan seperti ini, saya cari informasi kepada orang – orang sekitar namun tidak ada yang tahu juga. Yaudahlah nanti dulu aja cari makna sebuah nama, lebih baik kita liburan dulu. Kami berangkat dengan perahu yang sama, bedanya dengan perjalanan pertama, kali ini lagi asik – asiknya matahari mengeluarkan seluruh kemampuannya sampai – sampai kulit saya sudah mulai menghitam, kebetulan lupa gak bawa sunblock.
Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (Penampakan pulau modern)
Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (Foto Keluarga)

Pulau ini memang terlihat lebih modern dibanding pulau yang sebelumnya, karena sudah banyak hiasan – hiasan di setiap pinggir jembatannya dan juga model – model rumah yang di design dengan indah. Pulau yang indah dengan air laut yang tenang dan jernih, entah mengapa hasrat ini mendorong saya harus berenang disini. Namun buat kalian yang mau renang disini saya sarankan untuk berhati – hati, jangan sampai seperti saya sangkin terhipnotisnya dengan suasa sampai – sampai tidak antisipasi kalo tebing – tebingnya ini agak terjal, licin dan agak tajam. Jadi pilih – pilih tempat dulu ya jika ingin berenang.

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (Renang )
Sebenarnya masih banyak yang belum tereksplore untuk spot yang kedua ini, karena kami lebih berfokus pada basah – basahan alias berenang, sedangkan dari setiap celahnya ada sebuah spot yang sangat indah dan juga terdapat tower yang akan membuat kamu bisa melihat keseluruh pulau ini. Namun sangat disayangkan karena waktu yang mepet dan situasi yang kurang memadai jadi kami hanya dapat menikmatinya sebentar saja.

Google Image : Pulau Pandang Dan Pulau Salah Nama, Dua Pulau Pamungkas Di Selat Malaka (Becanda sambil renang)
Yah beginilah cerita liburan saya dan rekan-rekan saya yang singkat. Namanya juga dadakan pasti persiapan atau planning tidak optimal, tetapi yang terpenting pengalamannya. Mudah – mudahan jika ada waktu, kami akan kesini lagi dengan rombongan yang dahsyat haha. 

Jadi bagaimana guys? Tertarik untuk mencoba kan? Selamat berlibur yaa

Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai



Google Image : Lokasi  Surga di Wisata Kolam Abadi,  AirTerjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai 



Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai - Setelah hampir setengah tahun saya berkelana di tanah Sumatra Utara, akhirnya tuhan mempertemukan sebuah replika surga di balik hutan yang masih asri suasananya. Kalau satu tahun yang lalu saya berkunjung ke Green Canyon untuk menikmati keindahan alamnya serta body rafting, kali ini ternyata di Binjai Sumatra Utara. Jika kalian pergi kemari, pada spot pertama saja mata kalian akan di sejukan oleh air yang sangat bersih, mungkin di zaman yang tidak menentu sekarang kita sangat sulit untuk menemukan aliran sungai yang jernih, mungkin lokasi ini dapat memberikan referensi kepada kalian yang kangen akan suasana alami.

Langsung saja saya akan memperkenalkan lokasi ini, seperti di jelaskan di atas pada spot pertama kita akan di suguhkan dengan pemandangan yang indah, orang – orang sini sering menyebutnya dengan kolam abadi, mungkin bedanya dengan di Green Canyon jawa Barat, disana  terdapat yang namanya hujan abadi. Kolam abadi ini merupakan aliran dari air terjun Lau Balis, kecamatan Sei Binjai yang berada di tengah hutan yang masih terjaga ke alamiannya. Ini yang membuat kolam ini airnya masih sangat jernih dan segar, sepertinya kalo langsung di minum pun tidak apa – apa, mungkin. Kalian bisa bebas berekspresi disini, tapi jangan sampai merusak apalagi menyampah dimana saja, karena sayang di negeri kita banyak lokasi surga yang sudah berubah menjadi lokasi entah berantah, jadi mari sama – sama kita jaga lokasi yang masih terjaga ke asriannya jangan hanya cuman numpang foto saja.

Untuk menuju ke kolam  abadi ini jika kita on the way dari kota Medan, silahkan menuju ke kota Binjai terlebih dahulu. Terkecuali jika yang memiliki kuota lebih, tinggal manfaatkan aja aplikasi GPS di Android kalian. Namun saya sarankan agar menggunakan kartu yang signalnya kuat, karena nanti dari Binjai menuju ke Lokasi akan sangat sulit sekali signal bisa stabil. tapi bagi pencinta bagpacker untuk menghemat biaya dan waktu, bisa langsung menggunakan transportasi dengan kereta api dari stasiun Medan menuju stasiun Binjai.  Normalnya perjalanan dari kota Medan menuju kota Binjai bisa memakan waktu 35 – 45 menitan menggunakan kendara motor atau mobil, itu juga jika tidak ada kendala macet dan yang lainnya.


Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi Air, Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai  (Foto Keluarga Wisata)
Dari kota Binjai, jika mau istirahat – istirahatlah dulu, karena kotanya nyaman juga dan banyak juga buat referensi kulinernya. Kecuali jika tenaga kita masih pol, bisa langsung menuju Namuukur, jika sulit di temukan di GPS lokasinya, mungkin kalian perlu bertanya ke warga setempat. Karena nanti setelah sampai Namuukur juga karena signal kurang mulai kurang stabil, jadi kalian mau tidak mau harus bertanya untuk menuju Desa Rumah Galoh. Jangan kaget setelahsampai Desa Rumah Galoh jika kalian di kejar – kejar atau diikuti oleh sekelompok orang bermotor yang pastinya tidak berhelm dengan kecepatan menyesuaikan kecepatan kendaraan kita. Lebih baik kita hentikan dulu kendaraan kita, dan sebenarnya itu adalah seorang guide, jadi untuk menuju wisata ini tidak sembarang, warga disini dengan sukarela menyediakan jasanya untuk membimbing kita nanti disana untuk melakukan jungle tracking menuju Kolam Abadi.


Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi , Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai  (Menolong Yang Hanyut Terbawa arus )

Nanti para Guide akan memberikan kita sebuah katalog yang berisi 6 buah lokasi wisata, jadi kalian pintar – pintar saja untuk mencari seorang guide dan lokasi yang akan kita tuju. Karena tidak mungkin kita dalam sehari bisa tiba di semua lokasi, kecuali jika kita tidak menikmatinya jadi asal lewat – lewat aja mungkin bisa cukup waktu untuk mengunjungi semua wisata. Biasanya per lokasi kita di kenakan tarif sekitar Rp. 25.000, tapi untuk masalah biaya mungkin kita wajib membawa seseorang yang pandai melobi, untuk bisa menurunkan harganya. Saya sarankan agar semakin banyak orang yang ikut, maka administrasi akan semakin ringan, pegang saran saya hehe

Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai  (Penampakan Kejernihan di Kolam Abadi)
Setelah kita menceklis katalognya, langsung saja ke lokasi bersama para guide yang memakan waktu 30 menit, jika sudah sampai nanti kita akan di sediakan tempat untuk ganti baju, serta mengambil pelampung demi keamanan bagi yang ingin menikmati tapi tidak pandai berenang. Jika semuanya sudah siap, mari kita langsung saja menikmati surganya, nanti kita akan menuruni perbukitan, jangan terburu – buru karena tanahnya agak sedikit licin dan berlumut, kita juga akan menaiki perbukitan setelah melewati jembatan yang terbuat dari tumpukan bambu, yang akan memberi kesan bertualang. Tidak lama dari sana kita akan langsung sampai di bibir sungai. Ternyata setelah sampai disini dan di jelaskan oleh guide, sebenarnya kolam abadi dan air terjun teroh – teroh itu satu aliran sungai, jadi gimana lagi jadi nambah ceklisannya nanggung, sayang udah jauh – jauh kesini.


Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai  (Melintasi jembatan)
Jujur saja setelah saya liat dengan mata sendiri, ternyata air di kolam abadi ini membuat saya bernostalgia dengan suasana di nenek saya pada masa kecil dulu yang aliran sungainya sama – sama jernih seperti ini, namun sekarang sangat sulit untuk bisa bertemu dengan kondisi air seperti ini, jadi perasaan saya kadang suka sayang untuk mengotorinya dengan tubuh saya ini. Tapi gimana lagi, karena hati ini terbawa suana dengan kawan – kawan saya yang sudah mulai menyebur duluan dan asyik bermain air disana, maka saya pun tertarik untuk menikmatinya juga akhirnya.

Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai  (membuktikan indahnya suasana di dasar aliran sungai)
Setelah satujam saya menikmati kolam abadi ini, dan mengabadikannya dengan berfoto ria. Saya berrsama rombongan yang tidak bisa di kenalkan satu persatu ini, langsung melanjukan perjalanan ke air terjun teroh – teroh dengan mengikuti aliran sungainya, sambil berbody rafting, sebearnya ada dua pilihan untuk menuju air terjun si teroh – teroh, dengan berjalan kakipun bisa bagi yang menginginkannya, tapi sangat sayang sekali jika tidak menikmati aliran sungainya.

Menghanyutkan diri mengikuti arus sungai yang bersih dan tenang, angin yang sujuk tertiup dengan lembut, sambil menyaksikan keindahan alamnya dalam setiap meternya, membuat pikiran saya menjadi jernih. Tapi jangan sampai full terhipnotis, kita juga perlu berhati – hati karena banyak batu juga  yang berjejer di aliran sungai ini, jadi keep save yourself  aja, agar terus terjaga. Pokonya siplahhh….

Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai  (Mencoba merasakan momen loncat di tebing)
Gimana tidak bersih, jika kita lihat dari atas juga maka dasar sungainya akan terlihat sangat jelas. Jadi nanti di tengah – tengah aliran sungai yang tenang, kalian akan di menemukan tebing yang tingginya kurang lebih 5-6 meter, jadi buat para atlit lompat bebas, kalian bisa langsung mencobanya disini, tidak usah hawatir seberapa dalam. Karena kita dari atas sudah bisa memperkirakan kedalemannya karena kejernihan airnya, yang pasti tidak akan terbentur dasar sungai. Mungkin ini kelebihan aliran sungai Pelaruga dengan Green Canyon di Jawa Barat. Jadi tidak usah terburu – buru menuju air terjun Si Teroh – teroh, nikmati aja dulu setiap spotnya untuk menjadi momen terbaik buat cerita kalian.
Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai 

Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi Air, Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai  (Air terjun Teroh -teroh)

Sekitar kurang lebih 50 menit kita hanyut dalam aliran sungai yang begitu epic, dan terlihat menyaksikan mikro waterfall yang muncul dari celah – celah tebing, tiba juga kita di lokasi air terjun si Teroh – teroh. Nanti kita akan menaiki tangga dulu untuk ke air terjun si Teroh – teroh ini, tapi di tengah perjalanan kita akan di tawarkan Pop Mie, mungkin buat kalian yang sudah merasa kedinginan banget semangkuk Pop Mie bisa menghangatkan tubuh kalian, tapi ingat untuk membuang sampah Pop Mie nya di 
tempat sampah yang sudah di sediakan oleh si penjual.

Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi Air, Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai (Foto Keluarga Rombongan)

Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi Air, Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai  (air terjun Teroh - teroh)
Jika sudah selesai, ayo kita mulai  ke spot selanjutnya. Air Terjun Teroh – teroh ini menurut si Guidenya berasal dari bahasa Karo yang artinya air terjun di bawah – bawah. Memang si air terjun ini di bawah lembah atau tebing – tebing yang unik dan indah. Tibalah di air terjun Teroh – teroh, saya pikir di air terjun ini kualitas airnya tidak sama dengan di lokasi kolam abadi, tapi ternyata saya salah, tidak sedikitpun warna, harum dan suhu airnya berubah. Inilah bukti kerjasama alam yang berbeda dengan manusia yang berakal, mereka meskipun beda lokasi tetapi selalu dapat menjaga kualitasnya dengan baik. Sebelum kita terjun menikmati air terjun Teroh –teroh ini, si guide lagi – lagi menawarkan spot baru yang lokasinya tidak jauh dari sini, nama spotnya yaitu air terjun tongkat namanya. Sebelumnya saya tanya dulu ke rekan apakah mau lanjutkan perjalanan, namun rekan – rekan saya sebagian tidak mau melanjutkannya karena melihat cuaca sudah mulai mendung dan stamina yang sudah berkurang, kecuali kawan saya rachman, dia melanjutkannya bersama guide untuk melepas kepenasarnnya. Jadi dia cuman beberapa mengambil foto di air terjun Teroh – teroh ini, dia  langsung on the way dengan si guidenya menuju air terjun Tongkat.

Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai  (hasil dari eksplore ke air terjun Tongkat)
Setelah kita menikmati keindahan wisata ini, saya memutuskan untuk kembali ke pos untuk mempersingkat waktu buat balik ke Medan. Di pos nanti kita sambil prepare, kita akan menunggu kawan saya yang masih bertualang ria di air terjun tongkat. Saya pulang dari Pelaruga ini sekitar pukul 16.30 WIB, setelah semuanya berkumpul kamipun melanjutkan perjalan pulang agar tidak terjebak hujan. oh ia untuk perjalan pulang, kalian harus siap dengan tanjakan yang agak sedikit curam dan licin, jadi perlunya kerjasama bersama kawan disini untuk keselamatan bersama.


Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai 

Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai 
Kesimpulan dari perjalan ini, bahwa bumi Indonesia masih memiliki banyak surga – surga tersembunyi yang harus di jaga oleh generasi kita. Jadi janganlah kita lalai dengan lingkungan kita, hanya gara – gara foto selfie untuk mendapatkan like  yang banyak, kita harus mengorbankan lingkungan kita. Jadilah Kolam Abadi dan Air Terjun Teroh –teroh, meskipun mereka berbeda lokasi tetpai mereka masih terus menjaga kualitas airnya dengan baik.


Google Image : Lokasi Surga di Wisata Kolam Abadi, Air Terjun Teroh - Teroh Dan Air Terjun Tongkat di Binjai 

So, Selamat Liburan guysss