![]() |
Air Terjun |
Saya jadi teringat dengan cerita seorang Propesor yang sangat jenius, dia hampir menguasai semua ilmu pengetahuan. Logika dan hafalannya sudah seperti air yang mengalir, sangking hebatnya. Gelarnya pun sudah banyak yang dia gandeng, hampir semua mahasiswanya yang bertanya pasti selalu dia jawab dengan sangat tepat dan sistematis. Pokonya orang ini sudah di akui oleh beberapa guru besar dunia, bahwa memang jenius. Namun pada suatu hari, ada seorang laki - laki dewasa yang berpenampilan rapih, tampangnya seperti orang intelek kumis dan jenggot terjaga rapih. Lalu dia menegur seorang propesor ini
“apakah cuman sebatas itu saja logika yang kamu
mampu?”.Lalu si Propesor terkejut, dan hatinya menjadi marah. Soalnya
sepengetahuan dia, belum ada satu orang pun yang berani berkata seperti itu
kepada dirinya. Lalu beberapa saat si orang asing itu bertanya kembali.
“Apakah kamu tau, letak lubang semut di sekitar
kamu letaknya dimana?”.Sang Propesor langsung terdiam, seolah - olah lidahnya
membeku, lalu otaknya mendidih. Dengan santai si Pria asing ini menjawab
pertanyaannya sendiri.“Ilmu yang kamu kuasai dalam dimensimu ini, itu masih
belum seberapa dengan ilmu dimensi lain “gaib”. Ilmu yang pada umumnya terbatas
oleh kuasa tuhan Ini hanya seperti sebuah pulau kecil yang di kelilingi
oleh luasnya samudra,”.
Cerita
di atas menggambarkan pada kisah kita sehari – hari, bahwa janganlah
terpengaruh dengan kesombongan. Apa yang kita sibukan ini, hanya ilusi.
Contohnya seperti cerita rakyat di Gunung Betung atau sering juga orang
bilang dengan istilah Gunung Sukmo Ilang yang akan saya ceritakan.
Ini cerita pada saat saya masih berada di Jl.
Pramuka, kec. Kemiling, Bandar Lampung. Malem itu baru saja pulang makan nasi goreng langganan menuju pulang, lalu saya
melihat Fadli, kawan dari Sumedang,
dia sedang asyik berbincang dengan sekumpulan
bapak – bapak, hati saya merasa tertarik dengan cara mereka berbincang.
Akhirnya saya berniat memarkirkan motor di bahu jalan dekat mereka. Lalu tanpa
basa – basi, saya sengaja menghampirinya.
“Wah ada apa ini rame – rame?”ucap saya untuk
membuka pembicaraan
Lalu Fadli merespon saya pertama kali,
“eh sini da, saya dapet Lokasi baru yang menarik
buat plan kita besok. Mumpung libur,”
Eksis Sejenak |
Menurut saya mungkin ini sangat
menarik, karena sudah terlihat dari wajah – wajah mereka. Tiba -
tiba bapak di pinggir saya memberikan kursi kepada saya untuk
duduk. Singkat cerita, saya pun duduk lalu coba
untuk berbaur mengikuti tema pembicaraan mereka. Ternyata mereka sedang
membicarakan sebuah tempat yang memiliki banyak cerita aneh. Awalnya saya hanya
menyimak saja, tapi karena temanya sangat seru, lalu saya pun menimbulkan banyak
pertnayaan, dan akhirnya kita malah jadi banyak berbincang sampe tidak terasa
waktu sudah menunjukan pukul 23.45 WIB. Tempat yang kita bincangkan ini
adalah mengenai Mitos Gunung Betung, lokasi ini memiliki banyak
cerita yang ganjil. Informasi ini akhirnya memancing saya dan Fadli untuk sepakat
berangkat besok pada Pagi hari ke lokasi Gunung Betung, kebetulan besok
adalah hari Minggu.
pagi
pun tiba, sangat beruntung sekali hari ini kondisi langit tidak mendung. Kita
tidak ingin menyianyiakan kesempatan bagus
yang telah di berikan oleh tuhan, dengan secepat
kilat seluruh perlengkapan akhirnya sudah siap. Lalu berangkat
dehhh… “Sudah Mandi ya ini ceritanya”
Untuk mencapai kesana, menurut GPS yang saya gunakan kita akan
melewati kecamatan Kemiling, lalu ambil jalan ke arah kanan dari
perempatan lampu merah menuju ke arah Pesawaran. Beberapa kilo nanti akan masuk
ke jalan Gunung Batu, Sumberejo, Kabupaten Tanggamus. Pada awalnya pasti akan bingung, jika signal GPS
sedang ngaco, tapi tenang di daerah sini masih banyak pemukiman jadi
kalian bisa tanya – tanya aja.
Sesampainya disana, nanti kita akan melewati perkebunan, pesawahan dan hutan, pokonya komplit dah. Jika sedang mumet dengan mata pelajaran di perkuliahan atau bising dengan suara kendaraan di pekotaan, liburan ke daerah ini adalah liburan paling bijak untuk mendinginkan pikiran dan merefresh telinga. Jika kalian menggunakan kendaraan, perhatikan duli kondisinya, karena jalan kesini kurang begitu bersahabat, kita akan melewati jalanan yang dibaluri oleh tanah merah, dan bebatuan, yang terpenting perhatikan bensin kita, karena disini tidak ada tukang bensin eceran ingat haha
Google Image : Suatu Pengorbanan |
Untung saja di ujung jalan yang sudah di selimuti
daun pisang ini, bahunya jalanya terdapat rerumputan yang lumayan rimbun. Jadi
kita berdua gak harus cape – cape ngambilin daun lagi, hanya tinggal
mengalihkan rutenya untuk mencari jalan yang di selimuti oleh rerumputan yang
rimbun. Beruntung sekali, rumputnya ini terus tumbuh hingga akhirnya kita mencapai
di Pos.
Ternya lokasi ini adalah konversi yang dilindungi
oleh negara dan merupakan daerah yang ke dalam kawasan hutan register ke 19
yaitu taman Hutan Raya Wan Abdul Rahman Atau di singkat dengan TAHURA WAR.
Menurut keterangan gunung ini memilki tinggi 1.240 m dpl sampai 1.640 m
dpl. Untuk ukuran segini cocoklah buat kita yang hanya tracking doang.
Sesampai di Pos kita
berdua langsung menuju ke abang penajaganya, untuk menanyakan beberapa
informasi mengenai gunung ini.Ternyata pendapatnya tidak nyeleweng dari apa
yang semalem bapak – bapak itu katakan. Ternyata disini terdapat beberapa
cerita yang menarik, konon pada zaman penajajahan dulu ada seorang Pleton
tentara Belanda yang mencoba mundur dari buruan tentara lokal dan sipil, mereka
pergi mengambil jalan pitas melewati gunung ini. Namun hingga saat ini, tentara
itu tidak pernah di temukan, alias hilang jejak. Ada yang bilang dia tersesat,
terus ada lagi dia masuk ke dimensi lain, dan ada lag yang bilang mati
kelaparan lalu dimakan oleh hewan buas. Beragam sekali pendapatnya, tapi
jika kalian tertarik untuk membongkar misteri ini bisa langsung aja menuju
lokasi Gunung Betung hehe.
Tapi para blogger keunikan dan keaneh gunung ini masih banyak lagi, seperti
yang di ceritakan oleh penajaganya bahwa digunung ini terdapat 7 makam para
Auli, yaitu penyebar agama Islam yang bersembunyi dari kejaran tentara Belanda.
Para Aulia ini adalah para penyebar agama islam di Lampung katanya. Menurut saya
kedua cerita ini masuk akal, mungkin tentara ini hilang, oleh ilmu saktinya
para si Aulia ini mungkin tapi. Terus si penjaga juga pernah bercerita, ada
seseorang yang berpakaian seperti kyai, dia berjalan menuju ke dalam gunung. Lalu
pada saat malam harinya, dia melihat cahaya terang yang terbang dari arah si
kyai itu. Cahaya itu terbang ke arah timur, tidak lama kemudian ada beberapa
cahaya lagi dari bberapa arah saling bertemu. Lalu setelah sering bertemu,
cahaya itu menghilang secara bersamaan, keren ga bro.
Cerita ini membuat kita menjadi penuh
penasaran, jadi akhinya kita malah jadi keasyikan mendengarkan ceritanya. Katanya
ada sebuah guha yang memiliki
tarikan magnet yang kuat. Jadi apabila para petulang ingin berkemping disini
saran si penjaga posnya, harus hati – hati dengan perkakas kita. Pernah terjadi
ada seseorang yang sedang mencari kayu bakar, dia pada saat menggunakan
goloknya. Goloknya malah terbang seperti ketarik gitu, lalu goloknya itu
menancap di batu yang dekat dengan guha tersebut. Pernah datang para peneliti
dari berbagai negara di eropa ingin membuktikannya, mereka ingin mencoba untuk
masuk ke guha tersebut. Namun hingga saat ini tidak ada seorang pun yang berani
memasukinya, pernah di cek oleh suatu benda padat oleh mereka untuk meneliti
sinyal. Namun anehnya setelah benda itu di lemparkan ke dalam guha, sinyalnya hilang begitu saja. Ada yang coba neliti lagi sob?
Dulu ada seorang kakek – kakek yang menjelaskan kepada si penjaga, bahwa gunung betung ini bersatu atau berhimpitan dengan gunung gaib yang sering di sebut dengan Gunung Sukmo Ilang. Jadi ada beberapa tempat yang dilarang untuk di masuki kecuali jika memiliki ilmu tinggi. Tempat itu katanya seperti gerbang menuju ke gunung Sukmo Ilang, jika orang biasa aja tanpa persiapan masuk ke gerbang ini, konon akan hilang begitu saja. Juga jika kita berhasil ke puncaknya maka akan menemukan pemandangan seperti di surga, terdapat savana yang begitu luas, jika menuju puncak maka akan menemukan ladang bunga yang luas juga, di ujung ladang bunga itu kita akan di temukan oleh pemandangan jurang dan laut lepas. Dari sini kita sudah paham bahwa dimensi gaib itu benar – benar ada, jadi kita harus percaya bahwa tuhan itu maha luar biasa, jadi buat apa kita sombong kalo sama dimensi gaib juga udah kalah.
Tidak hanya ceritanya yang menarik, gunung ini juga memiliki keindahan alam yang tidak kalah dengan tempat- tempat lain. Kita berdua berncana untuk mengunjung salah satu air terjun di tempat ini, sebelum kita menuju kesana si penjaga akan memeberika kita peta. Karena jalur disini masih random, sudah serasa bertualang beneran.
Para Petualang pasti tahu bagaimana cara menikmati suasana di alam yang tepat sambil beristirahat di spot tujuannya.
kalo cara kita si biasa bawa Protable Stove yang minyak, buat bikin kopi atau mie instan. dari mana airnya? gak usah bingung, selama di hutan mata air, mudah - mudahan masih tetep terjaga kebersihannya. kita juga biasa berfoto - foto sambil menunggu air mateng, untuk mengabadikan tempat - tempat yang pernah di kunjungi.
kita selalu anggap spot yang kita singgahi itu seperti teras rumah, jadi semaksimal mungkin kita nikmati dan bawa enjoy aja pastinya sambil berbincang - bincang mengenai berbagai hal biasanya.
Sekian dulu cerita pengalaman yang alami, di Gunung Betung atau Sukmo ilang ini. Semoga pembaca bisa menerima banyak referensi dan informasi, pastinya bisa bermanfaat bagi kita pencinta jalan ngaprak.
Tidak hanya ceritanya yang menarik, gunung ini juga memiliki keindahan alam yang tidak kalah dengan tempat- tempat lain. Kita berdua berncana untuk mengunjung salah satu air terjun di tempat ini, sebelum kita menuju kesana si penjaga akan memeberika kita peta. Karena jalur disini masih random, sudah serasa bertualang beneran.
Para Petualang pasti tahu bagaimana cara menikmati suasana di alam yang tepat sambil beristirahat di spot tujuannya.
kalo cara kita si biasa bawa Protable Stove yang minyak, buat bikin kopi atau mie instan. dari mana airnya? gak usah bingung, selama di hutan mata air, mudah - mudahan masih tetep terjaga kebersihannya. kita juga biasa berfoto - foto sambil menunggu air mateng, untuk mengabadikan tempat - tempat yang pernah di kunjungi.
kita selalu anggap spot yang kita singgahi itu seperti teras rumah, jadi semaksimal mungkin kita nikmati dan bawa enjoy aja pastinya sambil berbincang - bincang mengenai berbagai hal biasanya.
Beruntung sekali dalam perjalanan ini kita
bertemu dengan Steve Ewon yang sering bertualang di channel MNCTV itu. awalnya
kita tidak tahu siapa sebenarnya dia kan, karena pada saat itu posisi dia masih
dalam perjalanan, jadi kurang jelas. Yang membuat saya tambah penasaran, banyak
sekali orang yang mendampingi dia bertualang, sampe bawa - bawa kamera lagi.
pikir saya mungkin dia artis lagi buat video clip kan, tapi gataunya bukan. itu
mas Ewon hahaa... lumayan lah bisa berfoto bareng juga buat kenang - kenangan.
karena kita sama - sama pencinta jalan - jalan ngaprak kalo kata Sunda
biasanya.
Sekian dulu cerita pengalaman yang alami, di Gunung Betung atau Sukmo ilang ini. Semoga pembaca bisa menerima banyak referensi dan informasi, pastinya bisa bermanfaat bagi kita pencinta jalan ngaprak.
Tapi sekali lagi saya bukan Petualang yang Pro, saya hanya seseorang yang suka bertualang untuk memperluas wawasan dan bisa menghabiskan waktu lebih bermanfaat.
1 komentar:
komentarCeritanya bagus, ditunggu blog selnjutnya, semangaatt
Reply