Saya jadi teringat dari seorang Rans Magni Suseno. Dia
yang pernah mengatakan bahwa “Manusia sebagai makhluk yang selalu bertanya, apapu
yang berhadapan denganya selalu dipertanyakan. Manusia adalah makhluk yang
tidak pernah sampai, tidak ada pengetahuan apapun yang bisa membuatnya tidak
mau bertanya lebih lanjut. Mengapa manusia demikian? Karena mausia memerlukan
ilmu penegtahuan dan iman,”. Menurut saya pernyataan ini sangat setuju,
mengapa? Karena selama manusiamasih memilki nafsu, mereka tidak akan pernah
sampai. Contohnnya adalah saya haha, saya masih belum pernah “sampai”, meskipun
sudah melakukan perjalanan kemana – mana, namun masih saja merasa belum sampai.
Tapi dari setiap ketersampaiannya, jangan lupa untuk bersyukur kepada tuhan
sebelum berlanjut mengejar menuju ketersampaian yang berikutnya.
Ini gara – gara teman saya, mengabari lewat aplikasi
LINE untuk coba mengunjungi destinasi lainsebelum sibuk dengan kegiatan masing,
soalnya “ini berbeda,”. Kebersyukuran saya akhirnya kembali menjadi bertanya –
tanya. “yah jadi tidak sampai lagi ternyata,”
Awalnya setelah mengunjungi destinasi yang telah saya
kunjungi, mau langsung istirahat karena melihat waktu liburan yang semakin
menipis. Namun informasi tersebut seperti hal yang ganjil jika tidak segera di
genapkan, maka dari itulah saya coba mengunjunginya dengan sisa waktu yang
semakin tipis. Saya cari terus menegnai informasi destinasi yang kawan saya
maksud,hingga akhirnya saya pun tertarik, sial haha
Kali ini kami berdua akan berkunjung ke Rahmat
Internasional Wildlife Museum & Galeri, wih keren gak bro, dari namanya aja
udah Indonesia banget, ditambah ada kata Internasional,berarti ini orang udah
benar – benar super. Menurut Informasi yang saya tahu, Museum ini adalah salah
satu Museum yang unik di negara kita, tepatnya di Medan. Museum dan Galeri ini
menyimpan beragam koleksi yang seni dengan nilai tinggi. Yang menjadi uniknya
tempat ini adalah terdapat banyak jenis
binatang liar yang diawetkan yang berasal dari tempat berburu di berbagai
belahan dunia. Kata berburu ini jangan sensitif ya, karena tempat perburuannya
ini sudah aada surat – surat jelas yang legal, jadi bukan semata mata hasil
buruan ilegal terus di pajang – pajang disini. Itu sangat melanggar hukum dan
dosa. Ada sekitar 2000 lebih jenis atau spesies bintang di Museum ini dengan
penataan artistik sesuai dengan habitat mereka.
Sebenarnya tempat ini lebih cocok untuk mengajak anak –
anak sambil belajar dan sebagai referensi pengetahuan umum untuk mengenal dunia
luar dan liar. Mengenai jenis – jenis hewan, namun kenapa banyak orang – orang umum yang kepengen kesini, itu karena keunikan
dan nilai seni yang tinggi. Manusia bisa terhipnoptis oleh yang namanya seni
haha
Ketertarikan Museum ini sudah nampak di bagian depan
ruangan Museum yang terdapat beberapa buah memorabilia atau kenang – kenangan yang
dipajang pada meja dan dinding, tempatnya beseblahan dengan sebagian dari
koleksi museum. Setelah masuk nanti kalian tidak usah bingung untuk mencari –
cari binatang yang kalian inginkan, pokonya sudah tertata dengan rapih sesuai
dengan kelompoknya. Contohnya seperti koleksi burung, yang diletakan dalam
kelompok yang dnamakan Pheasant of the world. Ada juga koleksi menarik yang
berjudul The Art African Big Five, yang terdiri dari Banteng, Gajah, Cheetah,
White Rhino dan Singa. Dalam kelima jenis ini kita khususnya orang Indonesia
bisa tahu langsung, dengan species bintang yang sangat jarang sekali hidup di
Indonesia, seperti cheetah dan White Rhino.
Binatang disini, sebagian besar awetkan. Ada lokasi
penataan yang memiliki konsep dan nilai seni yang tinggi, sehingga menimbulkan pemandangan
yang indah. Seolah – olah kita berada
disuasana yang benar – benar liar. Tempat itu adalah The Night Safari.
Kalian juga jangan kaget jikan nanti akan menemukan
replika gunung batu, yang di kellilingi oleh berbagai jenis kambing. Julukan ini
sering disebut The Goat Of Mountain Rahmat Internasional Wildlife Museum &
Gallery. Jadi buat kalian yang pernah melihat kisah atau mitos kambing yang
hidup di gunung dari informasi National Geografi, sekarang gausah jauh – jauh kalian
bisa menyaksikannya langsung dan membayangkannya disini.
Tempat ini juga menyediakan perpustakaan jenis satwa –
satwa liar dari berbagai belahan dunia bagi kalian yang suka membaca dan ada
gift shop cindera mata, hunter café dengan audio visual yang membuat kita
berasa dialam liar dan jika suka berfoto – foto dilantai tiga terdapat Studio
foto oleh fotografer propesional pastinya hehe bagikalian yang suka foto – foto dengan tema hutan liar, kalian bisa
berdiskusi dengan mereka – mereka yang sudah memilki banyak pengalaman,
mengenai cara pengambilan sudut, timing, bcakround yang pas. Mungkin masih
banyak lagi yang akan kalian tanyakan jika masih belum puas.
Baik para sejawat blogger,mungkin hanya segini
informasi dan pengalaman yang bsa saya berikan. Jika kalian masih belum puas,
datanglah kesini, karena ingat manusia tidak akan pernah sampai oleh nafsunya
hahaha
Share this