Saat
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam berhijrah dari Mekah ke Madinah, yang
pada saat itu sangat di tunggu – tunggu kedatanganannya oleh masayarakat
Madinah. Singkat kisah pada akhirnya menetap, lalu di Madinah
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam mengatur hubungan antara individu di
Madinah. Berkait tujuan ini Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam menulis
sebuah peraturan yang di kenal dengan sebutan Shahifah atau kitab atau lebih di
kenal sekarang dengan sebutan watsiqah (piagam). Mengingat betapa pentingnya
piagam ini dalam menata masyarakat Madinah yang beraneka ragam, maka banyak
ahli sejarah yang berusaha membahas dan meneliti piagam ini guna mengetahui
strategi dan peraturan Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam dalam menata
masyarakatnya. Dari hasil penelitian mereka berbeda pendapat tentang
keabsahannya. Penulis kitab as Siratun Nabawiyah Fi Dhauil Mashardiril
Ashliyyah, setelah membawakan banyak riwayat tentang piagam ini berkesimpulan
bahwa riwayat tentang piagam Madinah derajatnya hasan lighairihi.
Sejarah
menceritakan bahwa lima belas abad yang lalu sebelum banyak masyarakat dunia
mengenal konsitusi tertulis, bersamaan tahun pertama Hijrah pada tahun 622 M,
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam telah membuat “piagam madinah” yang di
kenal dengan konstitusi tertulis pertama di dunia dan sangat luar biasa.
Penyebutan
konstitusi tertulis pertama di dunia ini bukan tanpa dasar. Sebab konstitusi
Aristoteles Athena yang di tulis papirus, di temukan oleh seorang misonaris
Amerika di Mesir baru pada tahun 1890 dan di terbitkan pada tahun 1891, itupun
tidak di anggap sebuah konstitusi. Tulisan – tulisan hukum lainnya pada
perilaku masyarakat kuno telah ditemukan, tetapi tidak dapat digambarkan
sebagai konstitusi.
Sementara
itu, sejarahnya konstitusi Amerika Serikat baru disusun beberapa tahun setelah
pernyataan kemerdekaan Amerika Serikat yang di tanda tangani pada tahun 1776.
Itupun mengalami banyak amademen.
Namun
piagam Madinah adalah konstitusi tertulis pertama mendahului Magna Carta, yang
berarti piagam besar, di sepakati di Runnymede, Surrey pada tahun 1215.
Landasan bagi konstitusi inggris ini pula menjadi rujukan Amerika membuat
konstitusi yang selama ini di anggap oleh barat sebagai dokumen penting bagi
dunia barat dan menjadi rujukan banyak negara di dunia.
Kehadiran
piagam madinah nyaris 6 abad mendahului Magna Charta, dan hampir 12 abad
mendahului konstitusi Amerika Serikat ataupun Prancis.
Dari sumber Sejarah
lain mengatakan yaitu Penulis kitab as Sîratun Nabawiyah as Shahîhah
mengatakan :
“Pendapat yang kuat
mengatakan bahwa piagam ini pada dasarnya terdiri dari dua piagam yang
disatukan oleh para ulama ahli sejarah. Yang satu berisi perjanjian dengan
orang-orang Yahudi dan bagian yang lain menjelaskan kewajiban dan hak kaum
muslimin, baik Anshâr maupun Muhâjirîn. Dan menurutku, pendapat yang lebih kuat
yang menyatakan bahwa perjanjian dengan Yahudi ini ditulis sebelum perang Badar
berkobar. Sedangkan piagam antara kaum Muhâjirîn dan Anshâr ditulis pasca
perang Badar. At Thabariy rahimahullah mengatakan :
“Setelah
selesai perang Badar, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tinggal di
Madinah. Sebelum perang Badar berkecamuk, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah membuat perjanjian dengan Yahudi Madinah agar kaum Yahudi tidak
membantu siapapun untuk melawan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
(sebaliknya-pent) jika ada musuh yang menyerang beliau Shallallahu ‘alaihi wa
sallam di Madinah, maka kaum Yahudi harus membantu Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Setelah Rasulullah berhasil mengalahkan orang-orang kafir
Quraisy dalam perang Badar, kaum Yahudi mulai menampakkan kedengkian, dan mulai
melanggar perjanjian. ”
Sedangkan kisah yang
dibawakan dalam Sunan Abu Daud rahimahullah yang menceritakan, bahwa setelah
pembunuhan terhadap Ka’ab bin al Asyrâf (seorang Yahudi yang sering menyakiti
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah) dan orang-orang Yahudi dan
musyrik Madinah mengeluhkan hal itu kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak mereka untuk membuat
sebuah perjanjian tertulis yang harus mereka patuhi.
Ada kemungkinan ini adalah
penulisan ulang terhadap perjanjian tersebut. Dengan demikian, kedua riwayat
tersebut bisa dipertemukan, riwayat pertama yang dibawakan oleh para ahli
sejarah yang menyatakan kejadian itu sebelum perang Badar dan riwayat kedua yang
dibawakan oleh Imam Abu Daud rahimahullah yang menyatakan kejadian itu setelah
perang Badar.
Isi
dari Piagam Madinah
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
هذا كتاب من محمد النبي صلىالله عليه وسلم بين المؤمنين والمسلمين
من قريش ويثرب ومن تبعهم فلحق بهم وجاهد معهم.
Ini adalah piagam dari Muhammad Rasulullah SAW, di kalangan
mukminin dan muslimin (yang berasal dari) Quraisy dan Yatsrib (Madinah), dan
yang mengikuti mereka, menggabungkan diri dan berjuang bersama mereka
١. انهم امة واحدة من دون الناس.
Pasal 1 Sesungguhnya mereka satu umat, lain dari (komuitas)
manusia lain
٢. المهاجرون من قر يش على ربعتهم يتعاقلون بينهم اخذالدية
واعطائها وهم يفدون عانيهم بالمعروف والقسط بين المؤمنين
Pasal 2 Kaum muhajirin dari Quraisy sesuai keadaan (kebiasaan)
mereka bahu membahu membayar diat di antara mereka dan mereka membayar tebusan
tawanan dengan cara baik dan adil di antara mukminin
٣. وبنوعوف على ربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة تفدى
عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
Pasal 3 Banu Auf sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka bahu
membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku membayar
tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin
٤. وبنوساعدة علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم
تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
Pasal 4 Banu Sa’idah sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka
bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku
membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin
٥. وبنو الحرث على ربعتهم يتعاقلون الاولى وكل طائفة منهم تفدى
عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
Pasal 5 Banu Al-Hars sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka
bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku
membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin
٦. وبنوجشم علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم تفدى
عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
Pasal 6 Banu Jusyam sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka
bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku
membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin
٧. وبنو النجار علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم
تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
Pasal 7 Banu An-Najjar sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka
bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku
membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin
٨. وبنو عمرو بن عوف علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة
منهم تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
Pasal 8 Banu ‘Amr bin ‘Awf sesuai dengan keadaan (kebiasaan)
mereka bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap
suku membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin
٩. وبنو النبيت علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم
تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
Pasal 9 Banu Al-Nabit sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka
bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku
membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin
١٠. وبنو الاوس علىربعتهم يتعاقلون معاقلهم الاولى وكل طائفة منهم
تفدى عانيها بالمعروف والقسط بين المؤمنين
Pasal 10 Banu Al-‘Aws sesuai dengan keadaan (kebiasaan) mereka
bahu membahu membayar diat di antara mereka seperti semula, dan setiap suku
membayar tebusan tawanan dengan baik dan adil di antara mukminin
١١. وان المؤمنين لايتركون مفرجا بينهم ان يعطوه بالمعروف فى فداء
اوعقل.
Pasal 11 Sesungguhnya mukminin
tidakBOLEHhttps://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png
membiarkan orang yang berat menanggung utang di antara mereka tetapi
membantunya dengan baik dalam poembayaran tebusan atau diat
١٢. ولا يحالـف مؤمن مولى مؤمن دونه.
Pasal 12 Seorang mukmin tidak diperbolehkan membuat persekutuan
dengan sekutu mukmin lainnya tanpa persetujuan dari padanya
١٣. وان المؤمنين المتقين على من بغى منهم او ابتغى د سيعة ظلم اة
اثم اوعدوان او فساد بين المؤمنين وان ايديهم عليه جميعا ولو كان ولد احدهم.
Pasal 13 Orang-orang mukmin yang taqwa harus menentang orangyang
di antara mereka mencari atau menuntut sesuatu secara zalim , jahat, melakukan
permusuhan atau kerusakan di kalangan mukminin. Kekuatan mereka bersatu dalam
menentangnya, sekalipun ia anak dari salah seorang di antara mereka
١٤. ولا يقتل مؤمن مؤمنا فى كافر ولا ينصر كافرا على مؤمن.
Pasal 14 Seorang mukmin tidak boleh membunuh orang beriman
lainnya lantaran membunuh orang kafir. Tidak boleh pula orang beriman membantu
orang kafir untuk (membunuh) orang beriman
١٥. وان ذمة الله واحدة يحيد عليهم اد ناهم وان المؤمنين يعضهم
موالي بعض دون الناس.
Pasal 15 Jaminan Allah satu. Jaminan (perlindungan) diberikan
oleh mereka yang dekat. Sesungguhnya mukminin itu saling membantu, tidak
bergantung kepada golongan lain
١٦. وانه من تبعنا من يهود فان له النصر والاسوة غير مظلومين ولا
متناصر عليهم.
Pasal 16 Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak
atas pertolongan dan santunan, sepanjang (mukminin) tidak terzalimi dan
ditentang olehnya
١٧. وان سلم المؤمنين واحدة لا يسالم مؤمن دون مؤمن في قتال في
سبيل الله الا على سواء وعدل بينهم.
Pasal 17 Perdamaian mukminin adalah satu. Seorang mukmin tidak
BOLEH membuat perdamaian tanpa ikut serta mukmin lainnya di dalam suatu
peperangan di jalan Allah, kecuali atas dasar kesamaan dan keadilan di antara
mereka
١٨. وان كل غازية غزت معنا يعقب بعضها بعضا.
Pasal 18 Setiap pasukan yang berperang bersama kita harus bahu
membahu satu sama lain
١٩. وان المؤمنين يبئ بعضهم على بعض بـمانال دماءهم فىسبيل الله
وان المؤمنين والمتقين على احسن هدى واقومه.
Pasal 19 Orang-orang mukmin itu membalas pembunuh mukmin lainnya
dalam peperangan di jalan Allah. Orang-orang beriman dan bertakwa berada pada
petunjuk yang terbaik dan lurus
٢٠. وانه لايجير مشرك مالا لقر يش ولانفسا ولايحول دونه على مؤمن.
Pasal 20 Orang musyrik (Yatsrib) dilarang melindungi harta dan
jiwa orang (musyrik) Quraisy, dan tidak boleh bercampur tangan melawan orang
beriman
٢١. وانه من اعتبط مؤمنا قتلا عن بينة فانه قودبه الا ان يرضى ولي
المقتول وان المؤمنين عليه كافة ولايحل لهم الاقيام عليه.
Pasal 21 Barang siapa yang membunuh orang beriman dan cukup bukti
atas perbuatannya, harus dihukum bunuh, kecuali wali terbunuh rela (menerima
diat). Segenap orang beriman harus bersatu dalam menghukumnya
٢. وانه لا يحل لمؤمن أقر بما فى هذه الصحيفة وآمن بالله واليوم
الآخر ان ينصر محدثا ولا يـؤوية وانه من نصره او آواه فان عليه لعنة الله وغضبه
يوم القيامة ولايـؤخذ منه صرف ولاعدل.
Pasal 22 Tidak dibenarkan orang mukmin yang mengakui piagam ini,
percaya pada Allah dan Hari Akhir, untuk membantu pembunuh dan memberi tempat
kediaman kepadanya. Siapa yang memberi bantuan dan menyediakan tempat tinggal
bagi pelanggar itu, akan mendapat kutukan dari Allah pada hari kiamat, dan
tidak diterima dari padanya penyesalan dan tebusan
٢٣. وانكم مهما اختلفتم فيه من شيئ فان مرده الى الله عزوجل والى
محمد صلى الله عليه وسلم
Pasal 23 Apabila kamu berselisih tentang sesuatu,
penyelesaiannya menurut (ketentuan) Allah Azza Wa Jalla dan (keputusan)
Muhammad SAW
٢٤. وان اليهود ينفقون مع المؤمنين ماد اموا محاربين
Pasal 24 Kaum Yahudi memikul biaya bersama mukminin selama dalam
peperangan
٢٥. وان يهود بني عوف امة مع المؤمنين لليهود دينهم وللمسلمين
دينهم مواليهم وانفسهم الا من ظلم واثم فانه لا يـوتخ الا نفسه واهل بيته.
Pasal 25 Kaum Yahudi dari Bani ‘Awf adalah satu umat dengan
mukminin. Bagi kaum Yahudi agama mereka, dan bagi kaum muslimin agama mereka.
Juga (kebebasan ini berlaku) bagi sekutu-sekutu dan diri mereka sendiri,
kecuali bagi yang zalim dan jahat. Hal demikian akan merusak diri dan keluarga
٢٦. وان ليهود بنى النجار مثل ماليهود بنى عوف
Pasal 26 Kaum Yahudi Banu Najjar diperlakukan sama seperti
Yahudi Banu ‘Awf
٢٧. وان ليهود بنى الحرث مثل ماليهود بنى عوف
Pasal 27 Kaum Yahudi Banu Hars diperlakukan sama seperti Yahudi
Banu ‘Awf
٢٨. وان ليهود بنى ساعدة مثل ماليهود بنى عوف
Pasal 28 Kaum Yahudi Banu Sa’idah diperlakukan sama seperti
Yahudi Banu ‘Awf
٢٩. وان ليهود بنى جشم مثل ماليهود بنى عوف
Pasal 29 Kaum Yahudi Banu Jusyam diperlakukan sama seperti
Yahudi Banu ‘Awf
٣٠. وان ليهود بنى الاوس مثل ماليهود بنى عوف
Pasal 30 Kaum Yahudi Banu Al-‘Aws diperlakukan sama seperti
Yahudi Banu ‘Awf
٣١. وان ليهود بنى ثعلبة مثل ماليهود بنى عوف الامن ظلم واثم فانه
لا يوتخ الانفسه واهل بيته.
Pasal 31 Kaum Yahudi Banu Sa’labah diperlakukan sama seperti
Yahudi Banu ‘Awf
٣٢. وان جفنه بطن ثعلبه كأ نفسهم
Pasal 32 Kaum Yahudi Banu Jafnah dari Sa’labah diperlakukan sama
seperti Yahudi Banu ‘Awf
٣٣. وان لبنى الشطيبة مثل ماليهود بنى عوف وان البر دون الاثم
Pasal 33 Kaum Yahudi Banu Syutaibah diperlakukan sama seperti
Yahudi Banu ‘Awf
٣٤. وان موالي ثعلبه كأنفسهم
Pasal 34 Sekutu-sekutu Sa’labah diperlakukan sama seperti mereka
(Banu Sa’labah)
٣٥. وان بطانة يهود كأنفسهم
Pasal 35 Kerabat Yahudi (di luar kota Madinah) sama seperti
mereka (Yahudi)
٣٦. وانه لا يخرج احدمنهم الا باذن محمد صلىالله عليه وسلم وانه لا
ينحجرعلى ثار جرح وانه من فتك فبنفسه فتك واهل بيته الا من ظلم وان الله على
ابرهذا.
Pasal 36 Tidak seorang pun dibenarkan (untuk berperang), kecuali
seizin Muhammad SAW. Ia tidak boleh dihalangi (menuntut pembalasan) luka (yang
dibuat orang lain). Siapa berbuat jahat (membunuh), maka balasan kejahatan itu
akan menimpa diri dan keluarganya, kecuali ia teraniaya. Sesunggunya Allah
sangat membenarkan ketentuan ini
٣٧. وان على اليهود نفقتهم وعلى المسلمين نفقتهم وان بينهم
النصرعلى من حارب اهل هذه الصحيفة وان بينهم النصح والنصيحة والبر دون الاثم وانه
لم يأثم امرؤ بـحليفه وان النصر للمظلوم.
Pasal 37 Bagi kaum Yahudi ada kewajiban biaya dan bagi mauk
muslimin ada kewajiban biaya. Mereka (Yahudi dan muslimin) bantu membantu dalam
menghadapi musuh piagam ini. Mereka saling memberi saran dan nasihat. Memenuhi
janji lawan dari khianat. Seseorang tidak menanggung hukuman akibat (kesalahan)
sekutunya. Pembelaan diberikan kepada pihak yang teraniaya
٣٨. وان اليهود ينفقون مع المؤمنين مادا موا محاربين.
Pasal 38 Kaum Yahudi memikul bersama mukiminin selama dalam
peperangan
٣٩. وان يثرب حرام جوفهالاهل هذه الصحيفة.
Pasal 39 Sesungguhnya Yatsrib itu tanahnya haram (suci) bagi
warga piagam ini
٤٠. وان الجار كالنفس غير مضار ولااثم.
Pasal 40 Orang yang mendapat jaminan (diperlakukan) seperti diri
penjamin, sepanjang tidak bertindak merugikan dan tidak khianat
٤١. وانه لا تجارحرمة الا باذن اهلها
Pasal 41 Tidak boleh jaminan diberikan kecuali seizin ahlinya
٤٢. وانه ما كان بين اهل هذه الصحيفة من حدث واشتجار يخاف فساده
فان مرده الى الله عزوجل والى محمد صلىالله عليه وسلم وان الله على اتقى ما فى هذه
الصحيفة وابره.
Pasal 42 Bila terjadi suatu persitiwa atau perselisihan di
antara pendukung piagam ini, yang dikhawatirkan menimbulkan bahaya, diserahkan
penyelesaiannya menurut (ketentuan) Allah Azza Wa Jalla, dan (keputusan)
Muhammad SAW. Sesungguhnya Allah paling memelihara dan memandang baik isi
piagam ini
٤٣. وانه لاتجار قريش ولا من نصرها
Pasal 43 Sungguh tidak ada perlindungan bagi Quraisy (Mekkah)
dan juga bagi pendukung mereka
٤٤. وان بينهم النصر على من دهم يثرب.
Pasal 44 Mereka (pendukung piagam) bahu membahu dalam menghadapi
penyerang kota Yatsrib
٤٥. واذا دعوا الى صلح يصالحونه (ويلبسونه) فانهم يصالحونه
ويلبسونه وانهم اذا دعوا الى مثل ذلك فانه لهم علىالمؤمنين الا من حارب فى الدين
على كل اناس حصتهم من جابنهم الذى قبلهم.
Pasal 45 Apabila mereka (pendukung piagam) diajak berdamai dan
mereka (pihak lawan) memenuhi perdamaian serta melaksankan perdamaian itu, maka
perdamaian itu harus dipatuhi. Jika mereka diajak berdamai seperti itu, kaum
mukminin wajib memenuhi ajakan dan melaksanakan perdamaian itu, kecuali
terhadap orang yang menyerang agama. Setiap orang wajib melaksanakan
(kewajiban) masing-masing sesuai tugasnya
٤٦. وان يهود الاوس مواليهم وانفسهم على مثل مالاهل هذه الصحيفة مع
البر الحسن من اهل هذه الصحيفة وان البر دون الاثم.
Pasal 46 Kaum Yahudi Al-‘Aws, sekutu dan diri mereka memiliki
hak dan kewajiban seperti kelompok lain pendukung piagam ini, dengan perlakuan
yang baik dan penuh dari semua pendukung piagam ini. Sesungguhnya kebaikan
(kesetiaan) itu berbeda dari kejahatan (pengkhianatan). Setiap orang
bertanggung jawab atas perbuatannya. Sesungguhnya Allah palingmembenarkan dan
memandang baik isi piagam ini
٤٧. ولا يكسب كاسب الاعلى نفسه وان الله على اصدق فى هذه الصحيفة
وابره وانه لا يحول هذا الكتاب دون ظالم وآثم. وانه من خرج آمن ومن قعد آمن
بالمدينة الا من ظلم واثم وان الله جار لمن بر واتقى ومحمد رسول الله صلى الله
عليه وسلم
Pasal 47 Sesungguhnya piagam ini tidak membela orang zalim dan
khianat. Orang yang keluar (bepergian) aman, dan orang berada di Madinah aman,
kecuali orang yang zalim dan khianat. Allah adalah penjamin orang yang berbuat
baik dan takwa. Dan Muhammad Rasulullah SAW
مقتطف من كتاب سيرة النبي ص.م. الجزء الـثانى ص 119-133 لابن هشام
(أبى م
حمد عبد المـلك) المتوفى سنة 214 هـ.
Dikutip dari kitab Siratun-Nabiy saw., juz II, halaman 119-133,
karya Ibnu Hisyam (Abu Muhammad Abdul malik) wafat tahun 214 H.
Kemiripan Piagam Madinah Dengan Pancasil
Seperti dikatakan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Komaruddin Hidayat mengatakan, filosofi Pancasila
dengan Piagam Madinah di zaman Nabi Muhammad SAW memiliki banyak kemiripan.
"Apabila dikaji lebih mendalam kandungan, ideologi, serta
visi Pancasila yang merupakan landasan filosofis dan ideologis Indonesia,
ditemukan banyak kemiripan dengan Piagam Madinah," kata Komaruddin dalam
ceramah agama bertema “Perspektif Piagam Madinah Dalam Konteks Kerukunan
Nasional”, dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad 1435 Hijriah di Istana
Negara.
Komaruddin mengatakan, sedikitnya ada dua kemiripan yang nyata
antara Pancasila dan Piagam Madinah. Pertama, masyarakat Indonesia adalah
bangsa yang majemuk dan memiliki sejarah konflik berkepanjangan, pertikaian,
perang antarsuku dan konflik antarkomunitas agama.
“Pancasila merupakan terobosan filosofis, ideologis, dan
historis sebagai common denominator dan pemersatu bangsa yang dilahirkan
melalui proses negosiasi serta partisipasi yang diikuti perwakilan komunitas
suku dan agama yang ada di Indonesia.
Adapun pada era kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, Komaruddin
menyatakan, Kota Madinah adalah sebuah gambaran ideal bangsa yang dikehendaki
oleh ajaran Islam. Masyarakat Madinah dibangun di atas fondasi tauhid tentang
pentingnya toleransi, dan kesalehan sosial.
Kedua, isi dan semangat kelima sila itu mengajak masyarakat
Nusantara menjaga kearifan lokal yang telah berjalan dan dianggap baik yaitu al
ma’aruf. Namun, dalam waktu yang sama diajak melakukan transedensi ke tataran
yang lebih tinggi yaitu, pemahaman, keyakinan, dan penghayatan atas nilai-nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, beragam agama mendapat tempat
terhormat dan sama di hadapan UU negara. Begitu halnya dengan Piagam Madinah
yang mengedepankan ketenteraman.
Lebih lanjut dijelaskannya, kebertuhanan bukan pilihan hidup di
ruang sunyi sepi, melainkan yang memancarkan inspirasi, wawasan, dan komitmen.
Sementara agenda keempat sila lainnya, yaitu menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan dengan tetap berpegang teguh pada prinsip keadilan dalam rangka
mewujudkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang beradab, madani, dan bersatu
dalam rumah negara Indonesia.
"Siapa pun yang duduk dalam perwakilan dan pemerintahan
harus memiliki kapabilitas dan integritas, arif dan setia untuk memperjuangkan
kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," kata dia.
Sesungguhnya lanjut Komaruddin, Indonesia memiliki peluang besar
menjadi pusat peradaban luhur yang akan turut memperkaya peradaban dunia.
Pesan kebenaran dan kebaikan dalam ajaran Islam yang bersifat
normatif universal, mau atau tidak mau mesti diformulasikan dalam format budaya
dan kearifan lokal yang memerlukan fasilitas dan perlindungan negara.
"Dengan demikian pohon kebajikan tumbuh subur dan rindang
sehingga kehadiran Islam benar-benar dirasakan sebagai rahmat bagi bangsa
Indonesia,” kata Komaruddin.